DERAJAT KEASAMAN (pH)
|
January 16, 2008a
Prancis 'pouvoir Hydrogene', artinya 'tenaga hidrogen' yang menuju
eksponensil. Dalam larutan netral atau air murni, pH=pOH=7,0. Jika pH
lebih kecil dari 7, artinya larutan bersifat asam dalam air. Jika pH
lebih besar dari 7, berarti larutan bersifat basa. Kegunaan dari pH
adalah untuk menunjukan keasaman dan kebasaan suatu larutan.
Sorensen (1868-1839) mengusulkan konsep pH agar
memudahkan para kimiawan dalam mengukur dan mengukuti perubahan
konsentrasi ion dalam suatu larutan.
Menurut Sorensen pH merupakan fungsi
logaritma negatif dari konsentrasi ion dalam suatu larutan dan
dirumuskan sebagai berikut :
![]()
pH atau derajat keasaman
digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman (atau ke basaanyang
dimiliki oleh suatu larutan. Yang dimaksudkan "keasaman" di sini
adalah konsentrasi ion hidrogen(H+) dalam pelarut air.
Nilai pH berkisar dari 0 hingga 14. Suatu larutan dikatakan netral
apabila memiliki nilai pH=7. Nilai pH>7 menunjukkan larutan memiliki
sifat basa, sedangkan nilai pH<7 menunjukan keasaman.
Nilai pH 7 dikatakan
netral karena pada air murni ion H+ terlarut dan ion OH- terlarut
(sebagai tanda kebasaan) berada pada jumlah yang sama, yaitu 10-7 pada
kesetimbangan
Penambahan senyawa ion H+ terlarut dari
suatu asam akan mendesak kesetimbangan ke kiri (ion OH- akan diikat
oleh H+ membentuk air). Akibatnya terjadi kelebihan ion hidrogen dan
meningkatkan konsentrasinya.
Walaupun tidak begitu tepat, indikator
asam basa sering digunakan untuk mengukur pH, sebab indikator tersebut
biasanya berubah warna dalam rentang pH tertentu. Perubahan warna suatu
indikator melibatkan stabilisasi kesetimbangan antara bentuk asam dan
bentuk basa yang memiliki warna berbeda.Umumnya indikator sederhana yang
digunakan adalah kertas lakmus yang berubah menjadi merah bila
keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya rendah
Selain mengunakan kertas lakmus, indikator
asam basa dapat diukur dengan pH meter yang bekerja berdasarkan
prinsip elektrolit / kondukivitas suatu larutan.
![]() ![]()
gambar indikator asam basa
Lakmus adalah suatu
kertas dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan
kedalam larutan asam/basa. Warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi
oleh kadar pH dalam larutan yang ada.
Nilai pH suatu larutan dapat diukur secara akurat dengan pH meter.
![]()
Gambar pH meter
![]()
Gambar skala pH
Beberapa indikator Asam Basa
REAKSI DENGAN INDIKATOR ![]()
TRAYEK INDIKATOR
![]() Bagaimanakah cara kerja indikator
Indikator sebagai asam lemah
Lakmus
Lakmus adalah asam lemah. Lakmus
memiliki molekul yang sungguh rumit yang akan kita sederhanakan
menjadi HLit. "H" adalah proton yang dapat diberikan kepada yang lain.
"Lit" adalah molekul asam lemah.
Tidak dapat dipungkiri bahwa akan
terjadi kesetimbangan ketika asam ini dilarutkan dalam air.
Pengambilan versi yang disederhanakan kesetimbangan ini:
![]()
Lakmus yang tidak terionisasi adalah merah, ketika terionisasi adalah biru.
Sekarang gunakan Prinsip Le Chatelier
untuk menemukan apa yang terjadi jika anda menambahkan ion hidroksida
atau beberapa ion hidrogen yang lebih banyak pada kesetimbangan ini.
Penambahan ion hidroksida:![]() ![]()
Pada beberapa titik selama terjadi
pergerakan posisi kesetimbangan, konsentrasi dari kedua warna akan
menjadi sebanding. Warna yang anda lihat merupakan pencampuran dari
keduanya.
![]()
Alasan untuk membubuhkan tanda kutip
disekitar kata "netral" adalah bahwa tidak terdapat alasan yang tepat
kenapa kedua konsentrasi menjadi sebanding pada pH 7. Untuk lakmus,
terjadi perbandingan warna mendekati 50 / 50 pada saat pH 7 - hal
itulah yang menjadi alasan kenapa lakmus banyak digunakan untuk
pengujian asam dan basa. Seperti yang akan anda lihat pada bagian
berikutnya, hal itu tidak benar untuk indikator yang lain.
Jingga metil (Methyl orange)
Jingga metil adalah salah satu indikator
yang banyak digunakan dalam titrasi. Pada larutan yang bersifat basa,
jingga metil berwarna kuning dan strukturnya adalah:
![]()
Pada kasus jingga metil,
pada setengah tingkat dimana campuran merah dan kuning menghasilkan
warna jingga terjadi pada pH 3.7 - mendekati netral
Fenolftalein
Fenolftalein adalah indikator titrasi
yang lain yang sering digunakan, dan fenolftalein ini merupakan bentuk
asam lemah yang lain.
![]()
Pada kasus ini, asam lemah tidak
berwarna dan ion-nya berwarna merah muda terang. Penambahan ion
hidrogen berlebih menggeser posisi kesetimbangan ke arah kiri, dan
mengubah indikator menjadi tak berwarna. Penambahan ion hidroksida
menghilangkan ion hidrogen dari kesetimbangan yang mengarah ke kanan
untuk menggantikannya - mengubah indikator menjadi merah muda.
Setengah tingkat terjadi pada pH 9.3.
Karena pencampuran warna merah muda dan tak berwarna menghasilkan
warna merah muda yang pucat, hal ini sulit untuk mendeteksinya dengan
akurat!
|
Minggu, 13 April 2014
derajat keasaman (pH)
Label:
ilmiah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar