BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Teknologi informasi sudah berkembang
dengan sangat pesat. Jika diamanati, setiap satu dekade, terjadi perkembangan
yang cukup signifikan dari teknologi informasi. Dimulai dari era akuntansi
(tahun 1950), lalu ke era operasional (tahun 1960), era informasi yang dimulai
pada tahun 1970 (dengan skala lokal) hingga teknologi informasi dengan skala
global yang dimulai pada awal tahun 1990-an, teknologi informasi telah
mengalami berbagai perubahan yang signifikan.
Pada saat ini, teknologi informasi
telah merambah berbagai sisi-sisi kehidupan masyarakat tampa membeda-bedakan
kasta dan status sosial dari masyarakat, teknologi kini tidak lagi
diklasifikasikan sebagai barang secondary tapi sudah merupakan sesuatu yang
bersifat primary dan “wajib” di miliki dan di fahami oleh setiap masyarakat.
Permasalahan yang terjadi saat ini
adalah, masyarakat (dalam skala masif) masih belum mampu mengakses teknologi
informasi secara langsung walau dalam skala kecil. Hal inilah yang menjadi
kendala utama dalam perkembangan teknologi secara umum.
Selain permasalah tersebut diatas,
teknologi informasi juga saat ini adalah suatu yang mutlak dimiliki dan
diterapkan oleh setiap perusahaan, instansi dan lembaga dalam siklus kehidupan
kerjanya. Hal ini disadarkan pada kenyataan bahwa kelompok yang menguasai dunia
adalah kelompok yang menguasai teknologi informasi
Namun bagitu ada suatu kondisi yang
nyata di lingkungan pendidikan (sekolah), yaitu terdapatnya beberapa kekeliruan
atau salah memberi materi pelajaran terhadap siswa khususnya siswa yang paling
pertama mengenal pelajaran Komputer atau T I ( Teknologi Informasi) pada SD
atau SMP, yaitu lemahnya materi dasar yang harus diterima siswa. Pada beberapa
kasus dimana siswa SLTA (SMA atau SMK) seharusnya sudah mengerti tentang DOS (
Disk Operating System ) atau windows dasar, linux dasar atau office dasar
(Word,Excel,Power Point dll),termasuk juga harus didukung oleh pengetahuan
tentang perangkat keras dari computer itu sendiri seperti monitor VGA dan lainya,
namun begitu ketika ditanyakan lagi (diulang) banyak bahkan tidak tahu, entah
dimana letak dan fungsinya, dengan dasar itulah penulis mencoba untuk menulis
makalah yang tentang salah-satu perangkap keras tersebut yakni monitor.
Didasarkan pada uraian tersebut
diatas maka penulis di sini mencoba menerangkan salah satu perangkat keras yang
ada pada komputer yang merupakan sangat penting untuk diketahui secara umum
yaitu tentang pengenalan teknologi monitor.
1.2.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu :
a.
Untuk mengetahui pengertian
tentang monitor.
b.
Untuk mengetahui cara kerja
monitor.
c.
Untuk mengetahui fungsi dan
jenis monitor.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Landasan Teori
Dalam
praktikum ini hanya akan menetukan kapasitas dari beberapa hardware yang akan
digunakan dalam sebuah jaringan khususnya pada, sepaeti halnya mengetahui
kapasitas RAM, hardisk, dan beberapa peralatan hardware yang diperlukan.apakah
memnuhi syarat untuk dipakai. Dalam hal ini Operasi sistemnya yang digunakan
adalah windows XP.
Resolusi
dari kualitas monitor adalah pada screnn displaynya, resolusi ini menyediakan
beberapa pixel(picture element) baik horizontal maupun vertikal yang digunakan
untuk memproduksi gambar yang akan ditampilkan pada monitor, untuk
mendefinisikan berapa pixel yan diperlukan maka diperlukan sebuah card graphics
dan monitor, dengan kapasitas pixel yang sangat besar akan mensupport resolusi
ini. Misalnya resolusi maximum adalah 1280 x1024, maksudnya adalah 1280
horizontal dan 1024 vertikal pixel dengan besar pixel tersebut maka gambar pada
monitor kan terasa jelas, dan pada resolusi monitor ini akan dipengaruhi oleh 2
faktor yaitu :
a. Kemampuan Monitor
b. Kemapuan dari card grafik khususnya
kapasitas memorynya
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
Pengertian Monitor
Monitor merupakan salah satu jenis output device yang sangat populer
dalam sistem komputer. Secara phisik, monitor mempunyai bentuk seperti halnya
layar televisi dan fungsinya untuk menampilkan data dan informasi yang berguna
bagi para pemakai komputer. Disamping itu, monitor juga berfungsi untuk melihat
apakah data ataupun program yang akan dimasukkan kedalam komputer sudah dalam
keadaan benar atau belum.
Pada umumnya, monitor yang pada saat ini menggunakan tabung sinar
katoda atau cathode ray tube (CRT). Dengan teknik scan-nya (raster scan
technique) bisa dihasilkan gambar pada layar monitor. Sinar elektron yang
dihasilkan akan bergerak secara cepat dan lurus serta bolak balik dari atas
kebawah melintasi bagian belakang monitor yang dilapisi pospor. Pospor ini akan
bersinar apabila ditembus sinar elektrone tersebut hidup atau mati, sehingga
gambar-gambar dapat dibentuk pada layar monitor.
Begitu banyak dan cepatnya sinar ataupun spot yang terbentuk dari
hasil penembusan sinar elektrone yang diikuti oleh pembakaran phospor, maka
yang nampak dipermukaan seperti halnya pola huruf Z yang bergerak-gerak. Pola
seperti ini disebut sebagai "raster pattern".
Monitor adalah suatu tipe data abstrak yang dapat mengatur aktivitas
serta penggunaan resource oleh beberapa thread. Ide monitor
pertama kali diperkenalkan oleh C.A.R Hoare dan Per Brinch-Hansen pada awal
1970-an.
3.2. Cara Kerja Monitor
Monitor terdiri atas data-data private dengan fungsi-fungsi
public yang dapat mengakses data-data tersebut. Method-method
dalam suatu monitor sudah dirancang sedemikian rupa agar hanya ada satu buah method
yang dapat bekerja pada suatu saat. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar semua
operasi dalam monitor bersifat mutual exclusion.
Monitor dapat dianalogikan sebagai sebuah bangunan dengan tiga buah
ruangan yaitu satu buah ruangan kontrol, satu buah ruang-tunggu-masuk, satu
buah ruang-tunggu-dalam. Ketika suatu thread memasuki monitor, ia
memasuki ruang-tunggu-masuk (enter). Ketika gilirannya tiba, thread
memasuki ruang kontrol (acquire), di sini thread
menyelesaikan tugasnya dengan shared resource yang berada di ruang
kontrol (owning). Jika tugas thread tersebut belum selesai
tetapi alokasi waktu untuknya sudah habis atau thread tersebut
menunggu pekerjaan thread lain selesai, thread melepaskan
kendali atas monitor (release) dan dipindahkan ke ruang-tunggu-dalam (waiting
queue). Ketika gilirannya tiba kembali, thread memasuki ruang
kontrol lagi (acquire). Jika tugasnya selesai, ia keluar dari monitor
(release and exit).
Karena masalah sinkronisasi begitu rumit dan beragam, monitor
menyediakan tipe data condition untuk programmer yang ingin
menerapkan sinkronisasi yang sesuai untuk masalah yang dihadapinya. Condition
memiliki operasi-operasi :
a.
Wait
, sesuai namanya thread
yang memanggil fungsi ini akan dihentikan kerjanya.
b.
Signal
, jika suatu thread
memanggil fungsi ini, satu (dari beberapa) thread yang sedang menunggu
akan dibangunkan untuk bekerja kembali. Operasi ini hanya membangunkan tepat
satu buah thread yang sedang menunggu. Jika tidak ada thread
yang sedang menunggu, tidak akan terjadi apa-apa (bedakan dengan operasi buka
pada semafor).
Bayangkan
jika pada suatu saat sebuah thread A memanggil fungsi signal
pada condition x (x.signal()
) dan ada sebuah thread B yang sedang menunggu operasi
tersebut (B telah memanggil fungsi x.wait()
sebelumnya), ada dua kemungkinan keadaan thread A dan B
setelah A mengeksekusi x.signal :
a.
Signal-and-Wait
, A menunggu
sampai B keluar dari monitor atau menunggu condition lain yang dapat
mengaktifkannya.
b.
Signal-and-Continue
, B
menunggu sampai A keluar dari monitor atau menunggu condition lain
yang dapat mengakifkannya.
Monitor
dikembangkan karena penggunaan semafor yang kurang praktis. Hal itu disebabkan
kesalahan pada penggunaan semafor tidak dapat dideteksi oleh compiler.
Keuntungan memakai monitor :
a.
Kompilator pada bahasa
pemrograman yang telah mengimplementasikan monitor akan memastikan bahwa resource
yang dapat diakses oleh beberapa thread dilindungi oleh monitor,
sehingga prinsip mutual exclusion tetap terjaga.
b.
Kompilator bisa memeriksa
kemungkinan adanya deadlock.
Untuk
mengetahui cara kerja monitor dapat dilihat pada beberapa hasil percobaan
berikut :
a. Menentukan kapasitas penyimpanan data
Tujuan :
- Menetukan
jumalah RAM yang dibutuhkan
- Meneutukan ukuran Hardisk drive dalam GB
- Menentukan penyedianna tempat untuk hardisk
Peralatan
- 1 PC dengan Os window XP.
Langkah
Percobaan
Step 1 Menentukan ukuran dari Hard Disk Dtrive
a.
Double-click My Computer icon pada Desktop. Jika
tidak mempunyai My Computer icon,
click Start dan pilih My Computer.
b.
Klik Kanan local disk drive
bsgian bawah Hard Disk Drives (C drive), dan pilih Properties. Bukalah Local
Disk Properties dialog box. Jumlah kapasitas dari hard drive akan tampil
pada Drive C icon.
Step
2 Melihat kapasitas yang sudah terpakai dan yang belum terpakai pada Hardisk
a. Dalam Local Disk
Properties dialog box, akan terlihat kapasitas hardisk yang sudah terpakai
tahun yang belum terpakai.
Step 3 Mengecek beberapa alat-alat
penyimpanan
a. Klik kanan Start dan pilih Explore.pilih
My Computer dan lihat pada kiri cendela
b. Klik
kanan pada drive icon yang lain kemudian C: dan pilih Properties.jendela Removable
Disk akan kelihatan.
c. Pilih Hardware tab, yang
menyediakan informasi pada masing masing peralatan dan property yan bekerja.
b. Menentukan Layar Resolusi pada
Computer
Tujuan
- Menentukan
arus layar resolusi pada PC Komputer
- Menetukan
Resolusi Maximal dari kualitas warna yang paling tinnggi.
- Menghitung
berapa pixel yang dperlukan untuk pengaturan resolusi.
- Mengidentifikasikan
card monitor dan grafik.
Peralatan
- PC yang
berjalan pada window XP Profesional
- Grafik
Card dengan kapasitas tinggi.
Langkah Percobaan
Step 1 : Menentukan arus Layar resolusi
Untuk mengatur resolution and dan kualitas warna ,
klik kanan klik pada tempat yang kosong pada desktop dan pilih Properties dari context menu. Dalam
cendela Display Properties,
pilih Settings tab. Kamu dapat
langsung mengakses Display Properties untuk
membuka Control Panel dan klik Display icon
Step
2 : Menentukan Resolusi maximum dari kualitas warna yang paling tinggi.
Beberapa
konfigurasi yang diguanakan pada resolusi layer :
Rubahlah
slide bar untuk melihat range dari resolusi layar yang tersedia pada PC kalian.
(range ini akan ditentyukan oleh operasi sistemnya ketika range terserbut
diidentifikasikan oleh display card dan monitor.)
Gunakan
Display Properties Settings tab
untuk mengisinya mengikuti table dari arus pengesetan pada PC kalian:
1. Minimum resolusi layer
2. Maximum resolusi layer
3. Penyedia pengaturan warna yang
terbaik
Step 3 : Menghitung pixels dari arus dan mengatur
resolusi maximum
Perlihatkan
screen consists dari barisan pixels. Kapasitas pixels untuk masing-masing baris resolusi horizontal. Kapasitas
pixel pada baris resolusi vertikal. Untuk menentukan jumlah kapasitas pixel
pada resolusi layar,dan beberapa kelipatan resolusi horizontal dari resoluso
vertical.. Seperti contoh ,jika resolusi arus adalah 1280 x 1024, jumlah
kapasitas pixel adalah 1280 times 1024, atau 1,310,720.
Step 4 :
Mengidentifikasikan tipe dari card grafik
Kamu dapat memperoleh rincian informasi tentang
grafik card (disebut juga display adapter) pada Display Properties
screen.
Dalam
Display Properties screen, Klik
tombol Advanced.
Pilih
Adapter tab.
Berbagai
standar resolisi untuk monitor dapat dilihat pada Tabel
Standar
|
Keterangan
|
CGA (Color
Graphic Adapter)
|
Dibuat oleh IBM
pada tahun 1981, memiliki 4 variasi warna, dan dengan resolusi 320 x 200
saja.
|
EGA (Enchanced
Graphic Adapter)
|
Muncul pada tahun
1984 dengan kemampuan 16 warna berbeda, dan resolisinya 640 x 350 piksel.
|
VGA (Vidio
Graphic Adapter)
|
Muncul pada
tahun 1987, Digunakan pada komputer 80386 atau 80486.
|
SVGA (Super
Vidio Graphic Adapter)
|
Memiliki jumlah
piksel 800 x 600, yang berarti SVGA memiliki 800 baris dan 600 kolom piksel.
Monitor jenis ini dapat menghasilkan 16 juta warna. Lazim pada monitor 14”
dan 15”
|
XGA (Extended
Graphic Array)
|
Memiliki jumlah
piksel 1024 x 768 dan dapat menghasilkan 65.536 jenis warna. Lazim pada
monitor 17” dan 19”
|
SXGA (Super
Extended Graphic Array)
|
Memiliki jumlah
piksel 1280 x 1024. lazim pada monitor 19” dan 21”
|
UXGA (Ultra
Extended Graphic Array)
|
Memiliki jumlah
piksel 1600 x 1200. lazim pada monitor 21”. Dirancang untuk disain grafis.
|
.
Dot Pitch (dp)
Dot Pitch menunjukan jarak antara dua
piksel. Semakin dekat jaraknya, maka gambar pada monitor akan semakin halus.
Sebagai contoh, 28dp berarti jarak antara dua piksel adalah
28/100 mm.
Kecepatan Refresh
Kecepata refresh menunjukan
jumlah pemayaran ulang piksel perdetik, sehingga tampilan piksel tetap jelas.
Semakin tinggi kecepatan refresh, maka tampilan dilayar akan terlihat
lebih nyata. Kecepatan refresh dinyatakan dalam besaran Hertz. Monitor
dengan kualitas bagus akan memiliki kecepatan refresh 75 Hz, yang
berarti dalam satu detik citra pada monitor akan ditampilakan sebanyak 75 kali.
Interlanced dan NonInrelanced
Teknologi monitor juga memunculkan
dua istilah: Iinterlanced dan nonInterlanced monitor. Interlanced
monitor adalah jenis monitor yang menampilkan informasi dalam layar
melalui dua tahapan, sedangkan nonInterlanced monitor hanya mengunakan
satu tahapan. Sebagai contoh televisi biasanya memiliki kecepatan refresh
lebih randah dibanding monitor komputer pada umumnya, memerlukan interlanced
agar gambar dapat terlihat jelas. Pelepasan elektorn pada tabung televisi akan
menampilkan seluruh gambar pada baris ganjil dari bagian atas layar sampai
kebawah, kemudian pelepasan elektron akan menampilkan gambar baris genap
sesudahnya. Karena fosfor yang terletak pada layar dapat menyimpan cahaya, maka
mata kita melihat seolah-olah gambar tersebut ditayangkan sekaligus pada saat
yang bersamaan. Efek dari interlanced monitor adalah kerdip, yang
dapat melelahkan mata dan tentu saja mempengaruhi kualitas penyajian informasi.
Kedalaman Warna (Color Depth)
Jumlah bit yang dipergunakan untik
menyimpan ketentuan tentang sebuah piksel, menentukan banyaknya variasi warna
yang dapat dihasilkan oleh sebuah monitor. Jumlah bit ini sering disebut juga
sebagai dengan kedalaman warna atau Color Depth.
Tabel berikut ini menunjukan jumlah variasi warna yang
dapat dihasilkan oleh sejumlah bit yang berbeda.
Jumlah Bit
|
Jumlah Variasi Warna
|
1
|
2
(monochrome)
|
2
|
4
(CGA)
|
4
|
16
(EGA)
|
8
|
256
(VGA)
|
16
|
65,536
(High
Color, XGA)
|
24
|
16,777,216
(True
Color, SVGA)
|
32
|
16,777,216
(True
Color + Alpha Channel)
|
Kedalaman warna 32 merupakan mode
grafis khusus yang sering dipergunakan pada video digital, animasi
dan video game untuk memberikan efek-efek tertentu. Mode ini
menggunakan 24 bit intuk mendefinisikan warna piksel, dan 8 bit lainya untuk
memberikan efek gradasi pada gambar ataupun objek.
Selain jenis monitor, warna dan
resolusi gambar pada layar juga ditentukan oleh graphic adapter card, yang
merupakan piranti antarmuka penghubung monitor dengan komputer.
3.2.
Jenis-Jenis Monitor
a.
Monochrome Ataupun Composite
Pada monitor jenis monochrome ataupun composite, hanya terdapat satu sinar
elektrone yang menembus phospor, sehingga pada monitor jenis ini hanya bisa
menampilkan satu warna saja, yaitu hitam putih atau hijau hitam. Sedangkan
untuk monitor berwarna, terdapat tiga titik yang bisa menghasilkan warna merah,
biru dan hijau jika ditembus oleh sinar elektrone. Koordinasi yang dikendalikan
oleh komputer dalam menembus titik inilah yang menghasilkan gambar berwarna
pada monitor.
b. Monitor berwarna jenis CGA (Color Graphic Adapter)
Monitor berwarna jenis CGA (Color Graphic Adapter) mampu
menampilkan 16 warna dengan resolusi 640X200. Untuk jenis EGA (Enhanced Graphic Adapter), dalam
menampilkan warna/ resolusi mempunyai kemampuan yang lebih tinggi jika
dibanding CGA. Sedangkan jenis VGA
ataupun Super VGA (Video Graphic Array)
memiliki kemampuan untuk menampilkan 16 warna pada modus text dan 256 warna
pada modus grafik.
c.
CRT (Cathode Ray Tube) ataupun yang berbasis LCD
Salah satu kecenderungan yang
berkembang di-industri monitor adalah penggunaan layar datar (flat-screen) baik
untuk monitor berbasis CRT (Cathode Ray Tube) ataupun yang berbasis LCD (Liquid
Cristal Display). Dibanding monitor CRT, tampilan LCD menjadi lebih nyaman,
tidak ada distorsi dan gambar menjadi lebih jelas
LCD juga menggunakan tiga jenis layar
fosfor dan sebuah lapisan celah yang berbeda. Lapisan celah yang ditempatkan
didepan layar fosfor ini ada tiga jenis, yaitu dot mask, grille mask dan slit
mask. Dot flat dibuat dari lembaran khusus, inver-steel dan dibentuk melengkung
seperti layar bagian dalam. Lobang-lobang yang dilalui electron pada dot-mask
berbentuk titik-titik bulat dimana dot-pitch dihitung dari jarak antar titik.
Grill mask terdiri dari kabel
vertical tipis yang ditegangkan. Ciri dari lapisan celah tipe ini adalah adanya
dua kabel yang ditempatkan secara horinzontal. Tujuannya untuk menjaga kabel
vertical agar tidak bergelombang akibat vibrasi yang dapat membuat gambar
terdistrosi.
Keuntungan dari grille mask adalah
tampilan kontras focus yang lebih baik. Karena adanya fosfor yang bercahaya,
energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan efek terang lebih sedikit. Akibatnya
setiap pixel fosfor teradiasi lebih sedikit sehingga tampilan kontrasnya
menjadi lebih baik. Perpaduan antara kerja dot mask dan grille mask adalah slit
mask
d. Monitor Plasma dan Electroluminescent
Monitor plasma (atau lengkapnya adalah monitor plasma
gas) menggunakan gas untuk mengeluarkan cahaya. Teknologi pada monitor ini kini
diterapkan pada televisi datar berlayar lebar.
|
Perbedaan
Monitor CRT dan LCD
|
Perbandingan
kelebihan dan kekurangan monitor jenis CRT ataupun LCD adalah sebagai
berikut;
· Ukuran Fisik
Ukuran fisik monitor CRT
jauh lebih besar, karena memerlukan ruangan untuk tabung CRT. Ukuran LCD
lebih ramping sehingga sesuai untuk tempat yang terbatas atau untuk laptop.
· Warna
Awalnya, warna monitor LCD
hanya ratusan hingga ribuan jenis, sedangkan CRT sudah mencapai jutaan.
Namun, LCD-LCD jenis baru telah dapat memproduksi warna yang tak terbatas
sehingga tampilan lebih halus.
· Resolusi
Umumnya monitor CRT dapat
menampilkan berbagai variasi resolusi, sedangkan monitor LCD hanya memiliki
satu resolusi native, yaitu resolusi di mana tampilan yang di
hasilkan mempunyai gambar paling jelas. Keadaan ini merupakan resolusi LSD
tertinggi yang dapat dijangkaunya.
· Kecerahan (Brighiness)
Pada CRT kecerahan gambar
tak menjadi masalah. Pada LCD, mengingat pancaran cahaya dilakukan dari
belakang, LCD memiliki level kecerahan yang berbeda dengan CRT. Ukuran
kecerahan LCD biasanya dinyatakan dalam satuan nits, yaitu
berkisart antara 70-250 nits. Semakin tinggi nilai nits, maka semakin cerah
tampilan gambarnya.
· Sudut Penglihatan
Dibanding dengan CRT,
monitor LCD memiliki sudut penglihatan yang lebih kecil, sehingga warna
muncul bisa berubah jika dilihat dari samping atau bahkan tak terlihat sama
sekali. Namun monitor LCD dewasa ini telah memiliki pandangan yang lebih luas
lagi.
· Pemakaian Daya dan Emisi Radiasi
LCD hanya memerlukan daya
listrik yang kecil untuk mengoprasikanya dan tidak mengeluarkan emisi radiasi
yang berbahaya jika dibandingkan dengan monitor CRT. Rata-rata monitor
komputer memerlukan daya listrik 110 watt, sedangkan LCD memerlukan sekitar
30 hingga 40 watt.
· Harga
Monitor LCD lebih mahal
dibandingkan dengan jenis CRT
|
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang ada maka dapat penulis
simpulkan sebagai berikut :
a.
Monitor merupakan salah satu
jenis output device yang sangat populer dalam sistem komputer. Secara phisik,
monitor mempunyai bentuk seperti halnya layar televisi dan fungsinya untuk
menampilkan data dan informasi yang berguna bagi para pemakai komputer.
Disamping itu, monitor juga berfungsi untuk melihat apakah data ataupun program
yang akan dimasukkan kedalam komputer sudah dalam keadaan benar atau belum.
b.
terdapat bebrapa jenis monitor
yaitu : Monochrome Ataupun Composite, Monitor berwarna jenis CGA (Color Graphic Adapter dan CRT
(Cathode Ray Tube) ataupun yang berbasis LCD
c.
Barbagai macam monitor yang telah ada membuat manusia lebih
mengerti akan perkembangan teknologi monitor, selain itu manusia lebih dapat
memamfaatkan keberadaan monitor tersebut untuk mengapresasikan semua karyanya.
d.
Dari berbagai macam jenis monitor yang ada memiliki
keunggulan dan kelemahan sendiri serta perbandinganya dapat diketahui oleh
pengguna.
4.2.
Saran
a.
Pengguna monitor harus disesuaikan dengan penggunanya.
b.
Pemilihan monitor harus berdasarkan kepada kebutuhan pengguna
itu sendiri.
c.
Memilih monitor dapat mengacu kepada beberapa hal diantaranya
Resolusi, Radiasi yang dihasilkan, daya yang digunakan dan harga monitor
tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Kadir, Abdul; CH. Triewahyuni, Terra; Pengenalan teknologi
Informasi; Yogyakarta: Penerbit Andi;
2003.
kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb3-2.html
- 21k -- 2008- 6 November. WIT 10.15
bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X
1/ch20s05.html11k-Monitor.dok-2008- 6 November. WIT 10.20
www.monitordepok.com/
- 27kwww-.monitordepok.com/ - 27k.dok--2008- 6
November WIT 10.40.
http://rahmayantirumonin.blogspot.com/2008/11/makalah-monitor.html